Postingan

Pengamanan Data pada Aplikasi Web

10 kelemahan security teratas pada aplikasi web - Masukan (input) yang tidak tervalidasi - Broken Access Control - Pengelolaan Autentikasi dan Session yang tidak baik - Cross site scripting - Buffer overflows - Injections flaws - Penyimpanan yang tidak aman - Denial of Service - Pengelolaan konfigurasi yang tidak aman 1.Input yang tidak divalidasi Aplikasi web menerima data dari HTTP request yang dimasukkan oleh user Hacker dapat memanipulasi request untuk menyerang keamanan situs Hal – hal yang harus diperhatikan ketika mengelola validasi Tidak cukup hanya bergantung pada script client side yang biasa digunakan untuk mencegah masukan form ketika ada input yang invalid Penggunaan kode validasi untuk memeriksa masukan tidak mencukupi 2. Broken Access Control Pada aplikasi yang membedakan akses dengan menggunakan perbedaan ID, hanya menggunakan satu halaman untuk memeriksa user Jika user berhasil melewati halaman login, maka dia bebas melakukan apa saja Permasalah...

Arsitektur Database Oracle

Kata database dalam frasa “arsitektur database Oracle” seharusnya adalah Database Management System (DBMS). Untuk penyederhanaan penyebutan, Database Management System memang sering cukup disebut database saja. Secara umum komponen DBMS Oracle terdiri atas memory, proses, dan file-file. Lebih jauh lagi, komponen-komponen tersebut dikelompokkan sebagai berikut: Instance – Memory yang disebut sebagai System Global Area (SGA), terdiri atas: Shared Pool (Libary Cache and Data Dictionary Cache), Database Buffer Cache, Redolog Buffer Cache, Java Pool, Large Pool. – Back ground process: PMON, SMON, DBWR, LGWR, CKPT, dan lain-lain Database – Datafile – Control file – Redo log file Komponen lain – process: Server Process, user process – memory: Program Global Area (PGA) – File: Archived log, parameter, dan password file Struktur Memory Oracle terdiri dari : 1. SGA (Shared Global Area):  Merupakan area memory yang menyimpan da...

DBMS (DATABASE MANAJEMEN SYSTEM)

DBMS merupakan software yang digunakan untuk membangun suatu sistem basis data yang “sempurna”. DBMS harus dapat mengatur basis data tersebut sehingga dapat tersimpan dengan baik tanpa menimbulkan kekacauan, dapat dipakai oleh banyak user sesuai dengan kepentingan masing-masing, melindungi dari gangguan pihak-pihak yang tidak berwenang. Berdasarkan orientasi pemakainya, kita dapat mengelompokkan DBMS dalam 2 katagori, yaitu: 1. DBMS yang berorientasi untuk satu atau sedikit pemakai MS-Access, dBase/Clipper, FoxBase, Borland-Paradox merupakan contoh-contoh DBMS yang lebih diorientasikan untuk satu pemakai dan karena itu dapat dengan mudah dipasang di komputer pribadi (Personal Computer/PC). Pada DBMS kelompok pertama ini pengembangannya terjadi pada aspek-aspek: 1. Jika awalnya, struktur tabel hanya mencakup pendefinisian nama field, tipe dan ukurannya, DBMS yang lebih baru juga memasukkan feature boleh tidaknya field dikosongkan, nilai awal (default), deksripsi field dan bentuk validas...

Ketergantungan fungsional

Gambar
Functional dependency  atau ketergantungan fungsional adalah suatu konsep yang menjelaskan tentang relationship/asosiasi/hubungan antara atribut-atribut dalam suatu relasi.  Functional dependency (ketergantungan fungsional) menggambarkan hubungan kaitan antara atribut-atribut dalam relasi, dikatakan fungsional dependent karena nilai dari suatu atribut digunakan oleh atribut yang lain. Simbol untuk menyatakan functional dependent adalah ⇒ dibaca secara fungsional menentukan. Contoh : A ⇒ B (A secara fungsional menentukan B) Artinya bahwa A secara fungsional menentukan B atau B bergantung pada A Contoh : Tabel Nilai Ketergantungan fungsional dari tabel Nilai di atas adalah : NIM  ⇒  NamaMhs NIM menentukan Nama Mahasiswa karena NIM yang sama menunjukkan nama Mahasiswa yang sama. {Matakuliah,NIM}  ⇒ NilaiHuruf Kenapa harus Matakuliah dan NIM kok tidak NIM saja atau Matakuliah saja .  Karena kalau hanya NIM saja satu NIM dapat memiliki ...

Teknik Normalisasi Data

Gambar
Normalisasi database  merupakan suatu pendekatan sistematis untuk meminimalkan redundansi data pada suatu database agar database tersebut dapat bekerja dengan optimal. Jika anda seorang database administrator ketika terjadi sesuatu pada database seperti penurunan kinerja, mungkin anda akan ditanya apakah database tersebut telah di normalisasi? Tujuan Normalisasi Database Tujuan normalisasi database adalah untuk menghilangkan dan mengurangi redudansi data dan tujuan yang kedua adalah memastikan dependensi data (Data berada pada tabel yang tepat). Jika data dalam database tersebut belum di normalisasi maka akan terjadi 3 kemungkinan yang akan merugikan sistem secara keseluruhan. INSERT Anomali : Situasi dimana tidak memungkinkan memasukkan beberapa jenis data secara langsung di database. DELETE Anomali: Penghapusan data yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, artinya data yang harusnya tidak terhapus mungkin ikut terhapus. UPDATE Anomali: Situasi dimana nilai yang d...